Analisis Kelayakan Usaha Budidaya Porang (Amorphophalus muelleri Blume) di Desa Bero Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri
DOI:
https://doi.org/10.31943/agriwiralodra.v15i2.63Keywords:
Bulbil, Kelayakan, Porang, Umbi, UsahataniAbstract
Porang adalah jenis tanaman umbi yang dapat tumbuh dengan baik pada keadaan tanah kering dan banyak ditemukan pada daerah yang beriklim tropis. Kecamatan Manyaran merupakan Daerah dengan jenis tanah didominasi oleh tanah merah, lahan pertanian kering, dengan sumber air yang relatif jarang dan kondisinya sesuai dengan syarat tumbuh tanaman porang. Tujuan penelitian untuk mengetahui kelayakan usahatani umbi porang di Desa Bero Kecamatan Manyaran Kabupaten Wonogiri. Metode dasar yang digunakan yaitu deskriptif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja di Desa Bero. Jumlah petani sampel adalah 30 orang petani pemilik penggarap yang sudah melakukan panen porang. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis R/C Ratio, B/C Ratio dan BEP. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) rata-rata petani porang memerlukan biaya tetap Rp. 196.467 dan biaya variabel Rp. 2.940.767 dengan total biaya produksi sebesar Rp. 3.137.234 per usahatani atau sebesar Rp. 8.963.525/Ha. Penerimaan sebesar Rp. 15.615.284 per usahatani atau sebesar Rp. 44.615.097/Ha. 2) Pendapatan petani porang sebesar Rp. 12.478.049 per usahatani atau Rp. 35.651.570/Ha dalam satu kali musim tanam. 3) Hasil analisis usahatani porang menunjukan jika nilai dari R/C Ratio sebesar 4,98 dan analisis B/C Ratio sebesar 3,98 yang artinya usahatani layak untuk diusahakan dan di kembangkan. Besarnya nilai analisis BEP produk umbi batang adalah 59,4 Kg atau 169,7 Kg/Ha dan BEP harga sebesar Rp. 4.315/Kg. Analisis BEP produk bulbil sebasar 2,3 Kg atau 6,6 Kg/Ha dengan BEP harga sebesar Rp. 36.650/Kg.