Workshop Eco Enzyme: Edukasi pengolahan sampah organik sebagai alternatif pembersih alami rumah tangga
DOI:
https://doi.org/10.31943/agriwiralodra.v17i2.171Keywords:
Workshop, Eco Enzyme, Community responseAbstract
Sampah organik di tempat pembuangan akhir (TPA) menimbulkan bau tidak sedap dan dapat menghasilkan gas metana mengakibatkan ledakan TPA. Hal ini pernah terjadi dalam tragedi ledakan TPA Leuwigajah di Bandung pada tahun 2005 . Namun dengan pengelolaan yang baik dapat diolah menjadi bahan yang bernilai ekonomis. Bahan limbah seperti libah sayuran dan kulit buah dapat diolah menjadi eco enzyme multiguna. Eco enzyme merupakan cairan alami serbaguna yang terbuat dari fermentasi bahan gula,sisa buah atau sayuran dicampur air dengan lama fermentasi tiga bulan. Tujuan dari penelitian ini adalah bertujuan mengetahui respon masyarakat pada produk eco enzyme untuk diaplikasikan dalam rumah tangga. Melalui workshop eco enzyme diharapkan dapat mengedukasi masyarakat untuk timbul keinginan mengolah sampah rumah tangga menjadi cairan eco enzyme multiguna untuk rumah tangga. Terciptanya eco enzyme dapat menjadi alternatif untuk mengurangi penggunaan bahan kimia sintetik, upaya go green mewujudkan zero waste dan ekonomi hijau masyarakat dapat dikelola dengan baik. Metode yang digunakan adalah deskriptif analitik, yaitu memusatkan pada persoalan yang ada pada masa sekarang, data yang terkumpul disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan SPSS. Penelitian ini menggunakan penelitian survey kepada masyarakat yang megikuti workshop eco enzyme. Luaran dari penelitian yaitu mengetauhi minat masyarakat pada produk eco enzyme untuk diaplikasikan dalam rumah tangga. Hasil dari penelitian ini menunjukan masyarakat sangat antusias dan berminat untuk membuat eco enzyme secara mandiri dari hasil rumah tangga sendiri.







