Mengembalikan Kejayaan Jeruk Segeran di Kabupaten Indramayu
DOI:
https://doi.org/10.31943/agriwiralodra.v15i2.75Keywords:
Jeruk, Strategi Pengembangan, PemasaranAbstract
Penelitian ini dilakukan di Desa Segeran Kidul Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu pada lahan sawah beririgasi sederhana seluas 5,34 ha dengan sistem sorjan, milik 16 orang petani dengan rata-rata penguasaan lahan 0,33 ha. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan jawaban agar pengembangan komoditas jeruk siam menjadi tanaman yang menunjang perekonomian masyarakat Indramayu, selain komoditas mangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi jeruk per tanaman adalah 20-30 kg per tanaman. Tanaman di lokasi kajian berumur 4 dan 5 tahun. Populasi tanaman adalah 2.555 pohon. Produksi pada saat kajian sebesar 68.500 kg. Harga jual jeruk pada saat panen berkisar Rp 8000,- hingga Rp 15.000,- per kg jeruk sehingga jumlah penerimaannya sebesar Rp 702.800.000,-. Jumlah biaya yang dikeluarkan hingga tahun ke 5 adalah sebesar Rp 306.647.000,- sehingga dapat diperoleh R/C sebesar 2,29. Lembaga yang berperan dalam pemasaran jeruk siam masih bersifat lokal Kabupaten Indramayu, terdiri atas : pedagang pengumpul, pedagang pengecer dan agrowisata. Strategi pengembangan jeruk siam di Kabupaten Indramayu adalah strategi W-O (Weakness – Opportunity) yaitu strategi Turn-arround.