Strategi Pengembangan Usaha Keripik Tike (Eleocharis Dulcis) Pada Industri Rumah Tangga Di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu
DOI:
https://doi.org/10.31943/agriwiralodra.v13i2.43Keywords:
Strategi pengembangan usaha, kerupuk tike, strategi integratifAbstract
Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui dan menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan ancaman yang dihadapi dalam usaha keripik tike di Kecamatan Losarang Kabupaten
Indramayu, 2) menetapkan strategi alternatif untuk pengembangan usaha keripik tike di Kecamatan
Losarang Kabupaten Indramayu.
Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. Pengambilan sampel
dengan menggunakan cara sensus dengan jumlah responden sebanyak empat pengusaha. Metode
penelitian yang digunakan survei, dengan desain penelitian menggunakan survei deskriptif. Jenis data
yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
wawancara dan kuesioner, serta data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT,
matriks QSPM, sehingga diperoleh strategi prioritas yang tepat bagi pengusaha keripik tike di
Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa kekuatan home industry keripik tike di Kecamatan
Losarang: 1) Memiliki kemauan dan keuletan yang tinggi dari pemilik dalam mengelola usaha, 2)
Produknya banyak diminati. 3) Memanfaatkan warga sekitar sebagai karyawan. 4) Produk berkualitas
dan memiliki izin. Adapun kelemahan home industry keripik tike di Kecamatan Losarang: 1) Kurang
adanya promosi produk. 2) Masih menggunakan cara tradisional. 3) Bahan baku relatif sulit diperoleh.
4) Tata kelola keuangan masih sederhana. Sedangkan peluang home industry keripik tike di
Kecamatan Losarang:1) Dukungan dari pemerintah daerah setempat. 2) Tersedianya fasilitas informasi
untuk memperluas areal promosi dan pemasaran yang lebih luas 3) Permintaan tinggi pada saat harihari perayaan. 4) Peluang Pasar Masih Terbuka. Serta ancaman home industry keripik tike di
Kecamatan Losarang: 1) Duplikasi produk oleh usaha lain. 2) Kurang terjamin ketersediaan bahan
baku. 3) Penurunan daya beli pelanggan. 4) Fluktuasi harga bahan baku.
Adapun prioritas strategi diperoleh adalah strategi pasar dan pengembangan produk atau strategi
integratif (integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal). Dengan strategi yang tepat
perusahan dapat menjalin kerjasama dengan pemerintah setempat untuk memperoleh bahan baku dan
informasi guna meningkatkan peminat dan memperluas areal promosi usaha keripik tike.